Gunung Ringgit merupakan destinasi pendakian yang menarik di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Meski tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung-gunung lainnya di kawasan Jawa Timur, Gunung Ringgit menawarkan pesona alam dan sejarah yang menarik. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.250 meter di atas permukaan laut dan dikenal dengan bentuknya yang menyerupai “Wajah Putri Tidur,” terutama ketika dilihat dari kejauhan.
Keindahan Keindahan Alam Gunung Ringgit
Nama “Ringgit” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “berharga” atau “bernilai tinggi,” merujuk pada kepercayaan lokal mengenai harta karun yang konon tersembunyi di gunung ini. Selain itu, Gunung Ringgit juga menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat melawan penjajahan kolonial Belanda. Pada masa lalu, pejuang dan prajurit menggunakan kawasan ini sebagai tempat persembunyian, yang membuatnya sarat dengan nilai sejarah dan legenda lokal.
Di puncaknya, terdapat sebuah makam yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Makam tersebut dipercaya sebagai tempat peristirahatan seorang bangsawan, yang menambah aura mistis dan spiritual di kawasan ini. Masyarakat lokal sering mengunjungi makam ini untuk berziarah, terutama pada hari-hari tertentu yang dianggap sakral
Jalur Pendakian
Gunung Ringgit memiliki jalur pendakian yang menantang namun menawarkan pemandangan alam yang memukau. Jalur menuju puncak melintasi hutan yang lebat, ladang hijau, serta perkebunan kopi dan cengkeh milik warga. Di beberapa titik, pendaki dapat menikmati panorama pantai Pasir Putih yang indah serta gunung-gunung lain seperti Arjuno, Welirang, dan Ijen jika cuaca cerah. Jalur pendakian ini cukup terjal, sehingga cocok bagi pendaki yang sudah berpengalaman dan menyukai tantangan. Selain itu, vegetasi di sepanjang jalur terdiri dari tanaman khas hutan tropis, yang menambah kekayaan flora yang dapat ditemukan di sana
Potensi Wisata dan Tantangan
Meski potensi wisata alamnya besar, Gunung Ringgit belum terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Hal ini mungkin disebabkan oleh akses yang belum terlalu dikelola dengan baik. Namun, bagi para pendaki yang mencari pengalaman mendaki gunung yang tidak mainstream, Gunung Ringgit bisa menjadi pilihan yang menarik. Di samping itu, adanya pemandangan indah di sepanjang perjalanan serta pengalaman berziarah di makam keramat membuat pendakian ini kaya akan nilai budaya dan spiritual.
Dalam aspek peralatan, pendaki perlu mempersiapkan diri dengan baik, mengingat medan yang cukup menantang. Rekomendasi perlengkapan meliputi sepatu gunung, jaket tahan angin, tenda, serta persediaan air dan makanan yang cukup. Karena jalur pendakian belum memiliki banyak fasilitas, pendaki juga disarankan membawa peta atau GPS untuk navigasi yang lebih aman
Kesimpulan
Gunung Ringgit menyuguhkan pengalaman mendaki yang kaya akan keindahan alam serta sejarah yang menarik. Dari bentuk “Wajah Putri Tidur” yang unik hingga aura mistis yang menyelimuti makam bangsawan di puncaknya, gunung ini menawarkan berbagai daya tarik bagi para petualang yang ingin mengeksplorasi keindahan tersembunyi di Jawa Timur. Dengan potensi wisata yang besar namun belum sepenuhnya terkelola, Gunung Ringgit memberikan pengalaman unik yang belum banyak diketahui oleh para wisatawan.
Jika Anda tertarik mengunjungi Gunung Ringgit, persiapkan diri dengan baik dan pastikan mengikuti panduan pendakian untuk menjaga keselamatan. Selain itu, tetaplah menghargai situs bersejarah dan adat setempat selama perjalanan Anda. Gunung Ringgit tidak hanya menawarkan tantangan pendakian tetapi juga kesempatan untuk mendalami budaya dan sejarah lokal yang kaya.
Tradisi Dan Budaya Alam
Gunung Ringgit di Situbondo, Jawa Timur, tidak hanya dikenal sebagai destinasi alam dan pendakian, tetapi juga memiliki nilai seni dan budaya yang menarik untuk dijelajahi.
1. Ziarah dan Tradisi Religius
Salah satu elemen budaya yang kuat di Gunung Ringgit adalah kegiatan ziarah ke makam keramat Raden Condro Kusumo. Makam ini terletak di jalur pendakian, dan sering dikunjungi oleh masyarakat lokal serta peziarah dari luar daerah. Tradisi ziarah ini sudah berlangsung lama dan menjadi bagian dari upaya untuk menjaga kearifan lokal serta nilai-nilai spiritual yang diwariskan dari generasi ke generasi. Masyarakat meyakini bahwa ziarah ke makam ini dapat membawa berkah, kesehatan, dan keselamatan bagi para peziarah. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada hari-hari tertentu seperti malam Jumat Kliwon atau hari besar Islam, yang menambah aura mistis dan spiritual Gunung Ringgit
2. Tradisi Upacara Adat
Di sekitar kawasan Gunung Ringgit, terdapat beberapa tradisi upacara adat yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Salah satunya adalah “Ruwatan Gunung,” sebuah ritual yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan. Ritual ini sering dilakukan sebelum musim tanam tiba, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam. Masyarakat percaya bahwa dengan melaksanakan upacara adat ini, mereka dapat menjaga keseimbangan alam dan terhindar dari bencana.
3. Seni Tari dan Musik Tradisional
Di sekitar daerah Situbondo, terdapat juga beberapa bentuk seni tari dan musik yang sering ditampilkan dalam acara-acara lokal, seperti Tari Gandrung dan Jaranan. Tari Gandrung, yang khas dari daerah Banyuwangi dan sekitarnya, juga kadang dipentaskan dalam acara budaya di kawasan Gunung Ringgit sebagai simbol rasa syukur. Musik tradisional menggunakan alat musik seperti gamelan dan kendang, seringkali mengiringi acara-acara adat, menambah kesan sakral dan meriah pada suasana acara
4. Legenda dan Cerita Rakyat
Gunung Ringgit juga dikenal melalui berbagai legenda lokal, salah satunya tentang “Putri Tidur.” Gunung ini disebut menyerupai sosok putri yang sedang tidur jika dilihat dari kejauhan, dan cerita ini sering dikaitkan dengan kisah seorang putri yang bersembunyi di gunung saat terjadi peperangan. Legenda ini menjadi bagian dari cerita rakyat yang sering diceritakan oleh penduduk setempat sebagai bagian dari warisan budaya lisan yang diteruskan dari generasi ke generasi.
Legenda ini tidak hanya menjadi bagian dari cerita rakyat tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi seniman lokal dalam menciptakan karya seni seperti lukisan, puisi, dan lagu tradisional yang menggambarkan keindahan serta nilai mistis Gunung Ringgit.
5. Produk Kerajinan Lokal
Wilayah sekitar Gunung Ringgit juga terkenal dengan produk kerajinan tangan lokal, seperti anyaman bambu dan kain batik khas Situbondo. Para wisatawan yang mengunjungi gunung ini sering kali membeli produk kerajinan sebagai oleh-oleh. Kerajinan ini menjadi bentuk ekspresi seni dan budaya masyarakat lokal, yang menunjukkan ketrampilan serta kreativitas yang diwariskan turun-temurun.
Kesimpulannya, Gunung Ringgit tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan seni dan budaya yang mencerminkan tradisi serta kearifan lokal masyarakat di sekitarnya. Pendakian ke gunung ini tidak hanya menjadi petualangan fisik, tetapi juga perjalanan budaya yang membawa pendaki lebih dekat dengan sejarah, seni, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.